perubahan dan perkembangan fungsi uang sebagai permasalahan sistem keuangan
PERUBAHAN
DAN PERKEMBANGAN FUNGSI UANG SEBAGAI PERMASALAHAN SISTEM KEUANGAN
Oleh
:
Adiyoab
Loja Ubu kaleka
Uang merupakan inovasi besar dalam
peradaban perekonomian dunia. Posisi uang sangat strategis dalam sistem ekonomi
dan sulit untuk digantikan dengan variabel lainnya. Seiring dengan perkembangan
sistem keuangan dan perbankan saat ini, uang sudah tidak didukung oleh emas
lagi dan bukan surat klaim atas emas. Pada jaman dahulu, fungsi uang sama
dengan nilai namun sekarang fungsi uang sama dengan hutang artinya pada jaman
dahulu uang diciptakan berdasarkan keberadaan komoditi akan tetapi saat ini
uang diciptakan dari hutang pada saat
kita mengambil pinjaman dari Bank. Pada saat Bank memberikan pinjaman, maka
akan tercipta kredit perbankan baru, simpanan baru, dan uang baru. Akibat dari adanya perubahan
sistem keuangan kita saat ini adalah munculnya permasalahan seperti korupsi dan
keserakahan. Salah satu penyebab dari adanya keserakahan dan korupsi yaitu
adanya penarikan bunga, seperti kita ketahui bersama bahwa pada saat ini kredit
Bank sama dengan uang atau uang diciptakan dari hutang.
Melihat persoalan tersebut, banyak pakar
ekonomi dan keuangan serta perbankan yang mengusulkan untuk melakukan reformasi
keuangan dimana sistem bunga dihilangkan. Namun, dalam sistem keuangan terdapat
stok yaitu jumlah uang dalam peredaran
pada waktu tertentu dan terdapat aliran yaitu transaksi pada waktu tertentu
pada saat uang tersebut digunakan. Itulah sistem keuangan yang kita gunakan saat
ini dan yang mengalir dalam transaksi adalah kredit atau janji untuk membayar
uang. Sebagian besar dari kita harus bekerja keras, mendapatkan upah dalam
bentuk uang dengan menjadi lebih produktif untuk membayar hutang atau
kredit tersebut. Sehingga nilai rill
dari uang yang mengalir dalam sistem keuangan kita saat ini diciptakan oleh
janji kerja produktif kita dimasa depan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
pekerjaan rill itulah yang memberikan nilai pada uang saat ini bukan lagi uang
itu sendiri yang bernilai seperti uang pada
jaman dahulu yaitu emas dan perak. Perbedaan sistem keuangan pada jaman
dahulu, saat ini, dan yang akan datang
sangat berpengaruh pada fungsi uang itu sendiri.
Dalam konsep keuangan modern yang
diajarkan oleh kaum kapitalis dan sosialis, uang sendiri telah menjadi obyek
perdagangan. Perdagangan uang merupakan instrument penting dalam sistem
perekonomian. Inilah yang menjadi perdebatan dalam sistem keuangan bagaimana
uang itu sesungguhnya. Apakah uang hanya berfungsi sebagai alat tukar
sebagaimana fungsi uang pada awal munculnya? Apakah uang bisa dianggap sebagai
komoditi yang bisa di perjualbelikan? Jelas ini merupakan suatu persoalan dalam
sistem keuangan saat ini. Banyak pakar ekonomi dan keuangan menganjurkan untuk
kembali ke sistem keuangan pada jaman dahulu dimana emas dijadikan sebagai
standar pertukaran. Namun, dengan kembalinya sistem keuangan jaman dahulu
apakah akan membawa dampak yang lebih baik dari sistem keuangan sakarang? Tentu
tidak, karena membawa emas untuk bertransaksi dapat membawa kita keberbagai
masalah seperti pencurian dan perampokan, sehingga untuk kembali ke sistem
pertukaran emas sangatlah tidak efisien. Oleh karena itu, sistem keuangan masih
menjadi permasalahan untuk saat ini dan yang akan datang.
Masalah yang sebenarnya muncul dari
sistem keuangan saat ini adalah masalah sosial dan sistemik, dimana pemberi
pinjaman tidak berkewajiban membelanjakan pemasukan bunganya agar peminjam
dapat memperolehnya kembali. Kenyataannya uang yang dipinjamkan keperedaran
dipinjamkan lagi untuk kedua kalinya dengan tujuan agar mendapatkan
keuntungan yang besar dengan kata lain uang yang seharusnya di
belanjakan dan diperoleh untuk membayar hutang yang menciptakannya justru di
investasikan lagi untuk mendapat keuntungan. Akibatnya berbagai permasalahan
dalam sistem keuangan kita saat ini telah bermunculan adalah terjadinya krisis
moneter yang melanda Negara – negara di Asia dan Eropa sebagai dampak dari melemahnya kualitas sistem keuangan. Reformasi
keuangan yang terjadi pada awal tahun 1980an ternyata hanya memberikan
peningkatan kuantitas lembaga -lembaga keuangan dan kuantitas aliran modal yang
masuk (capital inflow) ke suatu negara. Hal yang sama terjadi pula di
Indonesia, khususnya dikaitkan dengan liberalisasi perbankan yang berawal pada
tahun 1988 yang merupakan salah satu faktor pemicu lemahnya sistem keuangan dan
perbankan. Terjadinya gejolak di pasar uang, pasar valas dan pasar modal serta
meningkatnya ketidakpastian (uncertainty) dapat mengakibatkan semakin
memburuknya sistem kuangan yang pada gilirannya mengakibatkan runtuhnya
kestabilan sektor keuangan. Inilah beberapa dampak yang diakibatkan oleh
perubahan dan perkembangan sistem keuangan kita pada saat ini.
Berdasarkan
latar belakang yang di paparkan, maka penulis tertarik untuk membahas lebih
lanjut mengenai makalah ini yang berjudul ‘‘Proses
Perubahan dan Perkembangan Fungsi Uang Sebagai Permasalahan Sistem Keuangan’’.
1.2 Rumusan
masalah
Dari
latar belakang yang di paparkan di atas penulis memberikan beberapa rumusan
masalah yaitu :
a.
Bagaimana proses
perubahan dan perkembangan fungsi uang dalam kehidupan manusia ?
b.
Bagaimana permasalahan
yang muncul sebagai akibat dari adanya perubahan dan perkembangan fungsi uang
tersebut?
c.
Bagaimana mengatasi
permasalahan sistem keuangan sebagai akibat dari adanya perubahan dan
perkembangan fungsi uang?
1.3 Tujuan
penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui
proses perubahan dan perkembangan fungsi uang dalam kehidupan manusia.
b. Mengetahui
permasalahan yang muncul sebagai akibat dari adanya perubahan dan perkembangan
fungsi uang.
c. Mengetahui
cara mengatasi permasalahan sistem keuangan sebagai akibat dari adanya
perubahan dan perkembangan fungsi uang.
1.4 Manfaat
penulisan
Hasil penulisan
ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik diantaranya :
a.
Bagi penulis
Penulisan
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dengan cara
mengaplikasikan teori-teori yang telah didapatkan selama kuliah berlangsung.
b.
Bagi pembaca
Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dan informasi, serta lebih
meningkatkan kesadaran pembaca tentang pentingnya pengetahuan tentang perubahan
dan perkembangan fungsi uang sebagai permasalahan dalam sistem keuangan.
c. Bagi
penulis makalah selanjutnya
Hasil penulisan
makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber dan referensi dan evaluasi sehingga
diharapkan penulisan makalah selanjutnya dapat lebih berkembang dan
inovatif, serta menggali lebih dalam
perihal perubahan dan perkembangan fungsi uang sebagai permasalahan dalam
sistem keuangan.
BAB
I
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Definisi
perubahan
Perubahan juga bisa berarti
ketidakpuasan terhadap kenyakinan lama kemudian percaya kepada yang baru. “Perubahan
adalah pergerakan dari situasi sekarang kemasa depan, dari keadaan yang dikenal
menuju keadaan yang relatif tidak dikenal (Harigopal.2006)”. Menurut Husanah perubahan merupakan sesuatu yang unik
karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai kehidupan itu
berbeda-beda dan tidak bisa disamakan, walaupun memiliki beberapa persamaan
dalam prosesnya”. “Cateora (MGH) memiliki pandangan tentang perubahan yaitu
sebagai hasil suatu masyarakat yang mencari cara memecahkan masalah yang
diciptakan oleh perubahan dalam lingkungannya”.
Menurut Swanburg perubahan merupakan kunci inovasi dan kunci yang
akan datang, yang dasarnya adalah teori perubahan. “Ramlan S. berpendapat bahwa
perubahan merupakan hasil interaksi kepentingan yang secara ketat dikontrol,
bahkan ditentukan oleh posisi sosial atau kondisi materil elit yang terlibat”.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli
tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa perubahan secara sederhana adalah
suatu tranformasi dari keadaan yang sekarang menuju keadaan yang diharapkan
dimasa yang akan datang yaitu suatu keadaan yang lebih baik daripada keadaan
saat ini. Dalam melihat adanya gejala perubahan, terdapat beberapa pandangan
tentang bagaimana terjadinya perubahan tersebut, ada yang memandang perubahan
sebagai suatu proses, ada yang melakukan dalam bentuk tahapan, ada pula yang
melakukan dengan pendekatan sistem, dan ada pula yang mengajukan perubahan
sebagai suatu model.
2.2 Definisi
perkembangan
Perkembangan menunjuk pada
suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali.
Perkembangan sebagai proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja
dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk
pada perubahan yang
bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan juga diartikan sebagai proses yang
kekal dan tetap yang
menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang
lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan,
pematangan,dan
belajar (Monks
dalam Desmita : 2010). Perkembangan dapat mencakup pada dua lingkup kebijakan
yaitu pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial. Pembangunan ekonomi adalah
proses kenaikan total dan pendapatan perkapita yang disertai dengan perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi
penduduk suatu negara. Pembangunan sosial mencakup pembangunan yang terencana
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan demikian perkembangan
berlangsung sampai akhir hayat yang bersifat timbulnya adanya perubahan dalam
diri individu. E.B Hurlock mengatakan bahwa
perkembangan (development) merupakan
serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses
kematangan dan pengalaman. Perubahan
bersifat tetap dan tidak bisa diputar kembali artinya proses perkembangan ada
yang dapat diukur dan ada pula yang tidak dapat diukur.
Selain itu, perkembangan juga memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: (a) perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang
diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem keuangan yang akan
diikuti oleh perubahan pada fungsi alat tukar. (b) perkembangan memiliki pola yang
konstan. (c) perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan
melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna. (d)
perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, dimana tahapan
perkembangan harus melewati tahap demi tahap.
Berdasarkan defenisi perkembangan meurut
para ahli maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa perkembangan merupakan sebuah proses kearah yang lebih
sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan
juga menunjuk pada
perubahan yang
bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan dapat mencakup pada dua
lingkup kebijakan yaitu pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial. Pembangunan
ekonomi adalah proses kenaikan total dan pendapatan perkapita yang disertai
dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan
pendapatan bagi penduduk suatu negara. Pembangunan sosial mencakup pembangunan
yang terencana untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan demikian
perkembangan berlangsung sampai akhir hayat yang bersifat timbulnya adanya
perubahan dalam diri individu.
2.3 Definisi
fungsi uang
Fungsi uang merupakan kegunaan
dari suatu mata uang yang dapat dimanfaatkan oleh orang yang
memilikinya. Dengan adanya uang, kegiatan pertukaran barang dan jasa menjadi
lancar. Pada umumnya, fungsi uang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu fungsi
asli, fungsi turunan dan fungsi dinamis.
a. Fungsi asli uang yaitu ;
-
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau alat tukar yang dapat
memfasilitasi pertukaran. Orang-orang yang akan bertukar tidak perlu menukar
barang, tetapi hanya menggunakan uang sebagai alat tukar. Dalam hal ini, uang
mempunyai daya beli. Uang dapat mempermudah pertukaran barang dan jasa, serta
mempelancar perekonomian. Jadi, uang dapat di tukarkan dengan jenis barang atau
jasa yang di perlukan secara mudah.
-
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account)
karena uang dapat digunakan untuk menunjukkan nilai berbagai barang / jasa yang
dibeli dan dijual, menunjukkan jumlah kekayaan, dan menghitung ukuran pinjaman.
Dan besarnya kekayaan yang bisa di hitung berdasarkan penentuan harga barang
tersebut. Atau uang itu di pakai sebagai satuan untuk mengukur nilai tukar atau
harga barang.
-
Selain itu, uang berfungsi sebagai penyimpan nilai
(pertukaran) karena dapat digunakan untuk mentransfer daya beli dari masa
sekarang ke masa depan.
b. Fungsi Turunan Uang yaitu :
1)
Sebagai alat pembayaran yang sah
Artinya tidak semua orang dapat menciptakan uang
terutama uang kartal, karena uang hanya dikeluarkan oleh lembaga tertentu. Di
Indonesia, uang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral.
2) Alat penyimpan kekayaan dan pemindah
kekayaan
Artinya kekayaan berupa tanah,
gedung, dapat dipindah pemilikannya dengan menggunakan uang. Dengan uang
seseorang akan lebih mudah menukarkan suatu barang dengan barang lain yang ia
kehendaki.
3) Alat pendorong kegiatan ekonomi
Artinya apabila nilai uang stabil,
orang senang menggunakan uang itu dalam kegiatan ekonomi, selanjutnva apabila
kegiatan ekonomi meningkat, uang dalam peredaran harus ditambah sesuai dengan
kebutuhan.
-
Standar pencicilan utang
Uang disebut alat pembayaran yang
sah, tidak hanya dalam hal jual beli barang dan jasa, tetapi juga bila tidak
ada balas jasa yang langsung diterima. Misalnya orang membayar pajak pada
negara, melunasi utang, dan membyar denda.Uang dapat berfungsi sebagai standar
untuk melakukan pembayaran di kemudian hari, pembayaran berjangka panjang atau
pencicilan utang.
-
Alat pembentuk modal
Artinya jika sesorang atau beberapa orang
mendirikan atau sedang menjalankan perusahaan maka modal perusahaan itu akan
dinyatakan dengan uang.
c. Fungsi dinamis
Uang
dapat menentukan kegiatan perekonomian terutama dalam kegiatan moneter dan
fiskal di mana kebijakan yang dapat ditempuh oleh suatu negara maupun oleh
seseorang kadang-kadang dipengaruhi oleh beredarnya uang di masyarakat,
sehingga pada gilirannya akan timbul kecenderungan-kecenderungan terhadap
pengaruh naiknya barang-barang atau sebaliknya mungkin akan berakibat turunnya
harga barang-barang tersebut. Sebgai contoh, kebijakan pemerintah dalam bidang
moneter dan fiskal untuk mengatasi inflasi jelas sebagai akibat dari pengaruh
uang secara dinamis, yang mengakibatkan harga-harga barang kebutuhan pokok naik
secara drastis. Sebaliknya, pemerintah akan melakukan kebijakan terhadap arus
beredarnya barang atau jasa di masyarakat. Dengan demikian, pemerintah selalu
berupaya menstabilkan lalu lintas uang secara dinamis dapat digunakan sebagai
salah satu derajat perkembangan perekonomian bangsa secara positif.
2.4
Sistem keuangan
Sistem
keuangan yang terdiri dari otoritas keuangan, sistem perbankan, dan sistem
lembaga keuangan bukan bank, pada dasarnya merupakan tatanan dalam perekonomian
suatu negara yang memiliki peran utama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa
keuangan. Fasilitas jasa keuangan tersebut diberikan oleh lembaga-lembaga
keuangan, termasuk pasar uang dan pasar modal. Karakteristik dari sektor
keuangan yang paling dominan yang dapat kita amati yaitu begitu cepatnya perubahan
yang terjadi didalamnya seiring dengan pesatnya perkembangan di bidang perekonomian. Kebijakan di bidang keuangan,
moneter, dan perbankan dari waktu ke waktu perlu dilakukan penyesuaian
mengikuti dinamika ekonomi sebagai dampak dari globalisasi dimana perubahan
yang terjadi pada ekonomi suatu negara, terutama negara-negara maju, pasti akan
berdampak pula pada perekonomian negara lain, terutama pada kegiatan bursa
saham suatu negara. Sistem keuangan merupakan salah satu rancangan paling
krusial dalam waktu modern ini. Kita tidak dapat membayangkan, apabila semua
aktivitas keuangan antara suatau lembaga dengan lembaga keuangan lain, maupun
antara suatu negara dengan negara lain, dilakukan tanpa adanya mediasi suatu
sistem keuangan yang baik, maka semua transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
akan amburadul atau tidak akan dapat menyenangkan semua pihak disebabkan tidak
terkoordinasi dengan baik. Sistem pembayaran dan intermediasi tidak mungkin
akan terlaksana tanpa adanya sistem keuangan.
Sistem
keuangan adalah suatu jaringan kerja dari lembaga keuangan Bank komersial dan
pasar uang yang mengadakan transaksi dalam berbagai jenis instrument keuangan
seperti deposito bank dan saham, serta melakukan pengiriman uang dan kegiatan
pinjam meminjam dana. Suatu sistem yang mengatur transfer dana antara pihak
yang berkelebihan dana (saver) dan pihak yang membutuhkan dana (borrower) agar
tercapai alokasi dana yang efisien serta menyediakan fasilitas keuangan
termasuk sistem pembayaran yang diperlukan dalam pembiayaan sistem bisnis
(Nawawi:15). Sistem keuangan dapat diartikan sebagai kumpulan institusi, pasar,
ketentuan perundangan, peraturan-peraturan dan teknik-teknik dimana surat
berharga diperdagangkan, tingkat bunga ditetrapkan dan jasa-jasa keuangan
(financial services) dihasilkan serta ditawarkan keseluruh bagian dunia (Peter
S. Rose, 7th edition 2000).
Sistem
keuangan dapat diartikan sebagai kumpulan lembaga-lembaga keuangan (Bank,
lembaga asuransi dan sebagainya), berbagai kebijakan pemerintah dalam bidang
ekonomi keuangan, yang disusun sedemikian rupa untuk memperlancar segala
transaksi keuangan yang berlangsung, yang mendukung terjadinya
transaksi-transaksi keuangan disuatu negara, demi kemajuan perekonomian negara
tersebut. Tugas utama sistem keuangan dalam perekonomian modern adalah
memindahkan dana dari penabung kepada peminjam kepada yang membutuhkan dana
dimana dana tersebut digunakan untuk membeli
barang-barang dan jasa-jasa serta melakukan investasi dalam bentuk
peralatan-peralatan baru sehingga perekonomian dapat tumbuh dan pada akhirnya
dapat meningkatkan standar kehidupan. Tanpa suatu sistem keuagan, kekuatan dan
kemampuan sektor usaha maupun ruamah tangga untuk memenuhi kebutuhannya maupaun
dalam berinvestasi akan berkurang. Sementara itu, pemilik dana yang berlebih
tidak akan dapat mengoptimalkan pendapatan dari dana mereka yang berlebihan
tersebut dan akan membuat semakin banyaknya idle
money atau uang yang tidak dipergunakan (uang mengannggur).
BAB II
PEMBAHASAN
3.1
Proses Perubahan dan Perkembangan Fungsi Uang dalam Kehidupan Manusia
Perubahan
dan perkembangan fungsi uang dalam kehidupan manusia dari masa lalu hingga saat ini telah membawa kemudahan bagi manusia namun
selalu menyebabkan permasalahan dalam sistem
keuangan yang merugikan masyarakat sehingga mendorong manusia untuk melakukan
perubahan dan perkembangan dalam sistem yang ada.
Roger mengatakan bahwa perubahan dan perkembangan akan terjadi apabila terdapat lima
langkah-langkah yaitu sebagai berikut:
a.
Awareness
Awareness
merupakan
tahap awal yang menyatakan bahwa untuk melakukan perubahan diperlukan adanya kesadaran
untuk berubah. Pada jaman dahulu masyarakat belum mengenal sistem
keuangan, masyarakat hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun
seiring dengan berkembangnya waktu, muncul kesadaran dalam diri manusia bahwa
segala kebutuhan yang diperlukannya untuk memenuhi kelangsungan hidupnya tidak
dapat diproduksi sendiri. Untuk mencari barang-barang yang dibutuhkannya,
masyarakat mencari orang-orang yang mau
menukarkan barang yang dimilikinya
dengan barang lain yang dibutuhkannya.
Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya perubahan dan
perkembangan pada sistem keuangan pertama yang berlaku yang dikenal dengan
sistem barter. Sistem barter merupakan sistem keuangan pertama yang terjadi
dalam kehidupan manusia dimana
pertukaran barang dilakukan secara langsung. Akan tetapi manusia sadar bahwa
sistem keuangan barter sulit dilakukan karena ketidaksamaan antara penawaran
dan permintaan dalam pertukaran.
b.
Interest
Pada tahap ini
menyatakan bahwa untuk mengadakan perubahan harus timbul perasaan
suka atau minat terhadap perubahan. Timbulnya minat akan mendorong dan
menguatkan kesadaran untuk berubah. Pada jaman
dahulu, sistem barter merupakan
sistem keuangan yang sangat diminati
oleh masyarakat pada saat itu. Dengan adanya sistem barter, segala
kebutuhan yang tidak dapat diproduksinya dapat diperoleh dengan mudah. Perubahan
dan perkembangan sistem keuangan
yang terjadi
pada sistem barter menunjukkan bahwasanya manusia memiliki perasaan suka atau minat terhadap perubahan yang ada
khususnya dalam sistem keuangan. Hal ini dapat dilihat dari kemauan manusia untuk menggunakan berbagai bentuk alat tukar sebagai
akibat dari adanya perubahan dan perkembangan dalam sistem keuangan.
Perubahan tersebut diminati manusia karena adanya
berbagai faktor yang mendorong
manusia menyukai perubahan dan perkembangan
yang terjadi yaitu karena : (a) Perubahan dan perkembangan
yang ada telah memberikan kepuasan terhadap manusia. Perubahan dan perkembangan yang terjadi pada sistem
keuangan telah menunjukkan bahwa manusia
telah menerima kepuasan khususnya dalam
hal tukar-menukar. (b) Perubahan dan perkembangan yang ada telah memberikan
efisiensi dan peningkatan kualitas hidup. Hal ini juga merupakan faktor pendorong manusia menyukai perubahan yang terjadi.
c.
Evaluasi.
Pada tahap ini terjadi penilaian
terhadap sesuatu yang baru agar tidak ditemukan hambatan selama mengadakan
perubahan. Setelah ditemukannya sistem keuangan yang berbasis barter, segala
kebutuhan terasa mudah untuk diperoleh. Namun seiring dengan berkembangnya pola
pikir masyarakat, sistem keuangan barter dinilai kurang baik karena tidak
adanya kriteria standard untuk menentukan nilai dari suatu barang yang
ditukarkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, manusia mulai memperkenalkan
sistem keuangan baru yaitu menggunakan benda-benda tertentu yang secara umum
diterima sebagai uang seperti garam, kerang, dan batu-batu indah. Benda-benda
tersebut dipercaya sebagai uang karena mengandung unsur magis dan mistik serta
sulit untuk diperoleh.
Meskipun sistem keuangan sudah ada,
namun manusia menilai bahwa terdapat permasalahan dalam sistem
keuangan tersebut. Permasalahan tersebut terjadi karena benda-benda yang
dijadikan sebagai alat tukar belum memiliki pecahan sehingga nilai uang,
penyimpanan, dan pengangkutan menjadi
sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan
benda-benda tersebut dan mudah hancur. Kemudian muncul sistem keuangan yang didasarkan
atas emas dan
perak atau disebut sistem uang logam. Emas dan perak dipilih
sebagai alat tukar karena memiliki nilai
tinggi, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah
dan tidak mengurangi
nilai, serta mudah
dipindahkan. Pada masa itu manusia berhak menempa, melebur, menjual, memakai dan
menyimpan emas dan perak tanpa
batas. Namun seiring
dengan perkembangan perekonomian, manusia mulai sadar bahwa jumlah emas dan
perak terbatas dalam hal melayani tukar menukar yang semakin
bertambah. Sistem uang
logam juga sulit dilakukan untuk
transaksi besar sehingga muncul kesadaran
manusia untuk menciptakan uang kertas. Mula-mula sistem uang
kertas yang beredar
merupakan bukti kepemilikan atas jumlah
emas dan perak yang dimiliki sebagai alat atau perantara untuk melakukan
transaksi. Dengan kata lain uang
kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin
100% dengan emas dan perak
yang disimpan oleh pemilik emas dan perak yang sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh
dengan jaminannya.
d.
Trial
Tahap ini merupakan tahap uji coba
terhadap hasil perubahan dengan harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan situasi
yang ada. Setelah ditetapkannya sistem uang logam
sebagai sistem keuangan pada saat
itu, segala kemudahan diperoleh dalam transaksi ekonomi khususnya dalam sektor
perdagangan. Sistem keuangan yang berbasis sistem uang logam pada saat itu
ternyata jumlahnya terbatas sedangkan
permintaan uang logam untuk
keperluan transaksi yang sangat
tinggi selain itu juga sistem uang
logam memiliki banyak permasalahan seperti rawan pencurian dan tidak mampu
melayani transaksi yang besar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kemajuan dibidang perdagangan sangat berperan
penting dalam terjadinya perubahan dan perkembangan sistem keuangan selanjutnya yaitu sistem uang kertas (kartal).
Mula-mula sistem uang kertas
yang beredar merupakan bukti kepemilikan atas jumlah emas dan perak yang dimiliki
sebagai alat atau perantara untuk melakukan transaksi.
Dengan kata lain uang kertas
yang beredar pada saat itu merupakan
uang yang dijamin 100% dengan emas dan perak yang disimpan
oleh pemilik
emas dan perak yang sewaktu-waktu
dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Uang kartal ini mudah dibawa
kemana-mana dan penggunaannya juga meluas.
e.
Adoption
(adopsi)
Adoption
(adopsi) merupakan tahap terakhir yaitu proses perubahan terhadap sesuatu yang
baru setelah ada uji coba dan merasakan ada manfaatnya sehingga mampu
mempertahankan hasil perubahan. Pada perkembangannya saat ini, uang kertas yang beredar sudah tidak dijamin
atas emas lagi. Sistem keuangan pada
saat ini dikendalikan oleh perbankan dan pemerintahan.
Akibatnya terjadi perubahan dan perkembangan pada fungsi uang, jika pada jaman
dahulu fungsi uang adalah
sebagai nilai maka sekarang fungsi uang adalah sebagai hutang. Artinya pada jaman dahulu
uang diciptakan berdasarkan keberadaan komoditi akan tetapi saat ini uang
diciptakan dari hutang pada saat kita
mengambil pinjaman dari Bank. Pada saat Bank memberikan pinjaman, maka akan
tercipta kredit perbankan baru, simpanan baru,
dan uang baru. Akibat dari
perubahan sistem keuangan saat ini adalah munculnya permasalahan seperti
korupsi dan keserakahan. Salah satu penyebab dari adanya keserakahan dan
korupsi yaitu adanya penarikan bunga, seperti kita ketahui bersama bahwa pada
saat ini kredit Bank sama dengan uang
atau uang diciptakan dari hutang.
Melihat persoalan tersebut, beberapa ahli ekonomi, keuangan, dan
perbankan mulai sadar bahwa sistem keuangan pada saat ini masih memiliki
permasalahan, sehingga banyak dari mereka untuk merubah sistem keuangan saat
ini menjadi sistem keuangan berbasis virtual seperti bitcoin. Bitcoin merupakan
mata uang virtual yang dikembangkan pada tahun 2009 oleh seseorang dengan nama
samaran Satoshi Nakamoto. Mata uang ini seperti halnya Rupiah atau Dollar,
namun hanya tersedia di dunia digital.
3.2 Permasalahan yang Muncul Sebagai
Akibat dari Adanya Perubahan dan Perkembangan Fungsi Uang.
Selama bertahun-tahun, sistem fractional
reserve yang diintegrasikan dengan
jaringan bank yang didukung oleh bank sentral telah menjadi sistem
keuangan yang dominan di dunia. Apa yang
terjadi pada sistem keuangan
perbankan akan mempengaruhi semua orang. Seluruh perekonomian pada saat
ini berjalan berdasarkan sistem kredit yang diberikan bank. Apabila sistem ini runtuh maka
banyak orang-orang akan menderita akibat kegagalan
kredit, penyitaan, kebangkrutan, kegagalan bank, dan bailout pemerintah. Seiring dengan
perkembangan sistem perbankan, saat ini uang sudah tidak didukung dengan emas dan bukan surat klaim atas emas melainkan hanyalah kertas biasa yang dijamin oleh pemerintah. Dulu uang
kertas bisa ditukarkan dengan sejumlah emas atau perak
ke bank dengan rate tetap. Saat
ini uang kertas hanya bisa ditukar
dengan uang kertas yang lain. Dulu bank swasta hanya memberikan kredit dengan surat bank/uang kertas swasta, dimana orang-orang boleh menolaknya seperti layaknya kita menolak cek. Saat ini kredit yang dikeluarkan oleh bank swasta secara sah boleh ditukarkan dengan mata uang fiat pemerintah. Uang fiat adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah berdasarkan fiat (ketetapan)
dan peraturan hukum yang menyatakan bahwa setiap warga negara harus menerima
uang fiat tersebut sebagai alat
pembayaran atau pengadilan akan memaksakan kewajiban tersebut. Sekarang
permasalahannya adalah jika bank dan pemerintah bisa menciptakan
uang, lalu berapa jumlah uang yang beredar? Dulu jumlah
(total) uang yang beredar terbatas oleh keberadaan fisik dari komoditi yang digunakan sebagai
uang. Saat ini uang benar-benar diciptakan dari hutang. Uang diciptakan saat peminjam mengambil pinjaman dari bank. Jadi, jumlah (total) uang yang diciptakan hanya
memiliki satu batasan yaitu jumlah (total) hutang.
Pemerintah memberikan aturan baku dalam
batasan penciptaan uang yaitu cadangan wajib (fractional
reserve requirement). Cadangan wajib
setiap negara berbeda-beda dari waktu ke waktu. Dulu cadangan wajib bank adalah 1$ emas di brankas berbanding dengan 10$ uang
kertas baru yang diciptakan melalui hutang. Saat ini rasio cadangan wajib tidak lagi berdasarkan
emas yang disimpan, tetapi benar-benar diciptakan melalui hutang dengan uang simpanan
yang ada di bank. Cadangan bank terdiri dari dua hal
yaitu sejumlah uang fiat cash yang
disetorkan oleh bankir ke bank sentral dan uang
simpanan/tabungan yang ada
dibank. Walaupaun pemerintah mencetak uang tanpa henti,
namun uang pemerintah yang beredar hanya sekitar 5% sedangkan sisanya 95% uang dalam
peredaran saat ini diciptakan oleh seseorang yang
menandatangani surat perjanjian pinjaman di bank. Sistem keuangan saat ini
hanya bisa aktif berjalan apabila terdapat kerja sama
antara bank dan pemerintah. Pertama, pemerintah membuat Undang-Undang (UU) untuk menggunakan mata uang
fiat
nasional. Kedua, pemerintah mengijinkan pinjaman bank swasta
untuk dibayar dengan mata uang pemerintah. Ketiga, pengadilan negeri memperkuat bahwa hutang harus dibayar dengan
uang tersebut. Terakhir, pemerintah membuat UU untuk
melindungi sistem keuangan agar berfungsi dan mendapat
kepercayaan publik.
Pinjaman didunia nyata berarti peminjam harus memiliki sesuatu yang dipinjamkan. Tapi didalam sistem keuangan
saat ini, janji bank untuk membayar sejumlah uang yang tidak
dimilikinya diperbolehkan dan menjadi uang. Menurut Irving Fisher, ahli ekonomi
dan pengarang “alat tukar nasional kita
sekarang bergantung pada transaksi pinjaman
bank, dan yang dipinjamkan bukanlah uang, tetapi janji untuk meminjamkan uang
yang sebenarnya tidak dimiliki oleh bank”. Setelah peminjam menandatangani
perjanjian hutang, bank kemudian
membukukan transaksi, yaitu menciptakan uang
dengan cara menekan keybord komputer sejumlah angka
sesuai pinjaman. Dari sudut pandang
peminjam, angka inilah yang menjadi
uang pinjaman di rekeningnya karena pemerintah memperbolehkan angka tersebut untuk dikonversi
dengan mata uang
fiat pemerintah, maka semua orang harus menerimanya sebagai uang. Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa tanpa dokumen yang ditandatangani peminjam, maka bank tidak
memiliki apapun yang dipinjamkan. Jika
tidak ada hutang dalam sistem keuangan kita, maka tidak akan ada uang
seperserpun ( Marriner S. Eccless, Dewan
Gubernur Federal Reserve). Jadi jumlah uang dalam peredaran sama dengan jumlah
hutang, jika tidak ada hutang maka tidak
akan ada uang. Sebagian besar orang-orang berpikir bahwa jika semua hutang
lunas, maka perekonomian negara akan meningkat karena kita memiliki uang lebih banyak untuk dibelanjakan saat hutang tersebut
sudah lunas. Namun, apabila hutang negara lunas
maka tidak akan ada uang sama sekali bahkan menyebabkan
depresi parah karena jumlah uang dalam peredaran menurun drastis.
Bank hanya menciptakan uang pokok namun uang untuk
membayar bunga tidak diciptakan. Untuk memperoleh uang guna membayar bunga, maka satu-satunya tempat
memperoleh uang tersebut adalah diperekonomian umumnya dimana keseluruhan uang
beredar. Masalah besar muncul saat hutang jangka panjang seperti KPR atau
hutang pemerintahan, total bunga jauh lebih besar daripada uang pokoknya. Jadi, jika uang baru tidak diciptakan untuk membayar bunga, maka
akan terjadi penyitaan besar-besaran lalu ekonomi
menjadi macet. Agar hal tersebut tidak terjadi
maka harus diciptakan uang hutang lagi
untuk memenuhi kebutuhan uang sehingga hutang sebelumnya dapat dilunasi.
Dan tentu saja ini
membuat jumlah total hutang menjadi lebih besar, yang juga berarti lebih banyak
bunga yang harus dibayar yang menyebabkan grafik spiral yang tak
bisa dihindari. Uang sangat memfasilitasi produksi dan perdagangan. Jika jumlah
uang dalam peredaran
meningkat maka uang menjadi tidak berharga, kecuali volume produksi
dan perdagangan dalam dunia rill meningkat dalam jumlah yang sama. Dan
realisasinya, jika kita
mendengar bahwa ekonomi
tumbuh 3% pertahun, kedengarannya seperti pertumbuhan konstan, tetapi tidak.
Masalahnya adalah pertumbuhan ekonomi rill yang terus menerus membutuhkan
sumber daya dan energi yang meningkat pula. Setiap tahun, jumlah bahan Sumber Daya Alam
(SDA) yang harus menjadi sampah terus bertambah agar menjaga sistem keuangan
tidak runtuh.
3.3 Mengatasi Permasalahan Sistem
Keuangan Sebagai Akibat dari Adanya Perubahan dan Perkembangan Fungsi Uang
a.
Merubah sistem keuangan
Banyak
pengamat ekonomi dan keuangan yang
berpendapat untuk kembali kepada uang yang berdasarkan emas karena emas
memiliki sejarah panjang dan bisa dipertanggungjawabkan. Namun mereka mengabaikan
bahwa begitu banyaknya penipuan yang bisa dimainkan terhadap emas seperti memotong
emas dengan cara koin logam dilapisi emas, hingga memonopoli pasar. Semua itu
merupakan tindakan yang menyebabkan runtuhnya romawi kuno. Adapula yang menyarankan perak karena lebih berlimpah dan sulit untuk di monopoli.
Namun kenyataannya tidak ada seorangpun
yang mau membawa sekantong koin yang berat untuk berbelanja dan tentu saja uang kertas, digital, plastik, atau uang biometric id akan menjadi sarana pertukaran
yang berpotensi menciptakan uang hutang
yang tidak terbatas seperti saat ini. Dan jika emas digunakan lagi sebagai
uang, maka mereka yang tidak memiliki emas akan tiba-tiba
tidak memiliki uang. Perkumpulan reformasi keuangan yang lain
menyimpulkan bahwa keserakahan dan ketidakjujuran adalah masalah
utamanya. Banyak sistem barter menciptakan uang hutang
seperti bank tetapi dilakukan secara terbuka dan tanpa
bunga. Sebagai contoh, sistem barter dimana hutang dibayar dengan janji
sejumlah jam kerja yang dihargai dengan sejumlah uang. Jadi sejumlah jam kerja sama dengan harga
suatu barang. Sistem keuangan seperti ini bisa dibuat oleh siapapun yang bisa
melakukan pencatatan akuntansi dan
dipercayai oleh para partisipan. Membuat suatu sistem keuangan barter, walaupun
saat ini jarang digunakan hal ini bisa menjadi rencana darurat untuk setiap
komunitas.
Reformasi keuangan seperti reformasi
pemilihan merupakan topik yang besar dan membutuhkan kemauan untuk berubah
dan berpikir karena kekuatan besar yang mendapatkan keuntungan dari sistem ini akan berusaha mempertahankan kepentingan
mereka. Sekarang dapat diketahui bahwa uang itu hanyalah suatu gagasan, dan
dalam kenyataannya uang itu bisa
jadi apapun yang
kita gunakan. Berikut ini adalah beberapa
alternatif konsep keuangan yang bisa
dipertimbangkan. Contoh ini berdasarkan
sistem keuangan yang sudah digunakan di masa lalu. Di Inggris dan
Amerika, sistem keuangan yang ada dihancurkan oleh bankir dengan sistem fractional
reserve. Untuk menciptakan ekonomi berdasarkan
uang permanen bebas bunga, uang bisa diciptakan dan dibelanjakan oleh pemerintah
sendiri berdasarkan infrastuktur yang tahan lama yang memfasilitasi ekonomi seperti jalan raya, rel kereta api,
jembatan, pelabuhan, dan pasar. Uang ini tidak diciptakan sabagai hutang tapi
diciptakan sabagai nilai. Nilai tersebut berbentuk apapun yang dibelanjakan. Jika uang baru ini difasilitasi dengan peningkatan yang proporsional
yang diperlukan maka penggunaannya tidak akan menyebabkan inflasi yang merupakan masalah utama yang
muncul akibat sistem keuangan saat ini. Inflasi sebenarnya mempunyai efek yang sama
dengan pajak atas uang/pajak penghasilan. Apakah nilai uang turun
20% atau pemerintah mengambil 20% dari
uang kita, maka efeknya terhadap daya beli kita adalah sama. Dengan cara
seperti ini, inflasi atau pajak penghasilan secara politik dapat diterima,
jika dibelanjakan dengan baik dan dibatasi atau pemerintah memilih
untuk mengatasi inflasi dengan memungut pajak lalu membelanjakannya sehingga mengurangi jumlah uang
beredar dan menjaga nilainya. Untuk
mengontrol deflasi, yaitu jatuhnya harga dan
upah, maka pemerintah bisa membelanjakan
uang keperedaran. Tanpa menggunakan uang hutang ciptaan bank, pemerintah bisa dengan efektif mengendalikan uang dalam
peredaran Negara. Pemerintah akan jatuh
atau bangkit berdasarkan kemampuannya untuk menjaga nilai uang. Pemerintah akan berjalan berdasarkan pajak seperti layaknya saat ini, tapi pajak akan
lebih banyak bermanfaat
karena tidak digunakan untuk membayar
bunga ke bank swasta. Tidak akan ada hutang negara
jika pemerintah menciptakan uang yang dibutuhkan.
Selama masyarakat bergantung pada kredit
perbankan untuk memenuhi uang dalam peredaran, maka bankir yang akan menentukan siapa yang
akan berhak mendapatkan uang dan siapa yang tidak
mendapatkan uang. Kekuatan dari sistem ini benar-benar kokoh, sehingga media dan pendidikan diam akan hal
ini. Beberapa tahun yang lalu Deputi Perdana
Menteri Kanada melakukan survey non
ekonomi terhadap professional berpendidikan tinggi dan para penduduk di jalanan dan menemukan bahwa tidak seorangpun
dari mereka mempunyai pengertian yang akurat tentang bagaimana uang diciptakan bahkan bisa dikatakan sebagian besar orang termasuk pekerja di bank tidak mengetahui
hal tersebut. Hal ini didukung oleh pernyataan ahli ekonomi dan penulis Jhon
Kenneth Galbraith yang mengatakan
bahwa pelajaran mengenai uang, berada diatas ilmu ekonomi yang lain, disini
digunakan kerumitan untuk menutupi atau menghindari agar kebenaran tidak membongkarnya. Sistem keuangan modern yang berdasarkan hutang lahir sekitar 300 tahun yang lalu ketika bank of England untuk pertama kali didirikan (1694)
dan memberikan pinjaman dengan fractional atas emas yang diterima
dengan rasio 2:1. Sistem tersebut sudah mendunia, menciptakan uang tak terbatas,
dan hampir setiap orang di planet ini terikat oleh hutang abadi yang tidak
pernah terbayar.
b.
Beralih ke sistem
keuangan digital (cryptocurrency)
Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan daan kemajuan teknologi yang ada saat ini telah merubah pola hidup
masyarakat khususnya dalam transaksi keuangan. Dalam melakukan transaksi dunia
maya (internet) tetap memerlukan cara bertukar mata uang layaknya seperti
transaksi biasa yang pada umunya menggunakan kartu kredit sebagai alat
pembayaran dalam transaksi internet. Kartu kredit bukan merupakan suatu produk
yang kompleks, artinya bisa digunakan untuk berbagai hal namun pengguna kartu
kredit sering mengeluh akibat biaya-biaya yang terlalu tinggi yang harus
dikeluarkan. Seiring dengan berkembangnya jaman kini telah hadir suatu crytocurency seperti bitcoin yang dapat menjadi solusi dari
permasalahan sistem keuangan yang dihadapi pada saat ini.
Cryptocurrency
merupakan mata uang digital yang
menggantungkan keamanannya dengan kriptografi. Bitcoin merupakan cryptocurency
yang menggunakan sistem per-to-per
pertama sehingga sistem ini bersifat desentralisasi, tanpa campur tangan
pemerintah yang diusulkan oleh Satoshi Nakamoto. Kelebihan yang tidak bisa
dipungkiri dari bitcoin adalah sistem
ini tidak berhubungan langsung dengan dunia nyata hal ini menyebabkan keadaan
politik tidak dapat merugikan lingkungan bitcoin
secara signifikan. Bitcoin juga tidak
terpengaruh oleh mata uang tertentu karena penggunanya tersebar diberbagai
tempat yang memiliki akses internet sehingga nilainya cukup stabil. Namun
disisi lain, sistem keuangan bitcoin
memiliki kelemahan seperti sulitnya untuk melakukan transaksi dengan barang
fisik secara langsung karena pedagang yang menerima bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pun cukup sedikit. Selain
itu, keamanan tempat pengguna menyimpan data bitcoin juga terancam
disalahgunakan apabila computer yang memiliki akses dikuasai oleh pihak lain.
Mata uang konvensional memeliki
keuanggulan dalam kepraktisannya, selalu dapat disalahgunakan dalam setiap
kesempatan transaksi di negara yang menggunakan mata uang bersangkutan. Mata
uang konvensional juga merupakan medium pertukaran yang digunakan oleh seluruh
anggota masyarakat. Kelemahan mata uang konvensional terletak baik pada
pengaruh dan ketergantungan, sebagian mata uang memiliki pengaruh yang terlalu
besar, perubahan sedikit mampu menyebabkan efek berantai seperti naik turunnya
harga bahan pangan. Begitu pula dengan ketergantungannya yang terlalu banyak,
baik dari hutang piutang negara dengan institusi lain, politik dalam negeri,
ataupun hubungan politik maupun ekonomi negara luar.
Bitcoin
sangat baik untuk dijadikan sebagai sistem keuangan baik pada saat ini maupun
yang akan datang. Hal ini dikatakan penulis bahwa berdasarkan fakta-fakta yang
ada seperti kuatnya nilai dari bitcoin
karena hampir tidak ada faktor dari luar yang mampu merusak lingkungan ekonomi bitcoin sehingga dengan penawaran yang
tidak bisa bertambah, permintaan akan terus naik sehingga nilai dari bitcoin akan terus meningkat. Contoh
nyata hal tersebut dapat dilihat pada saat Cyprus
mengalami resesi ekonomi, ketakutan masyarakat akan turunnya nilai aset mereka
yang berbentuk mata uang konvensional menyebabkan mereka beramai-ramai membeli bitcoin sehingga harganya melambung
tinggi mencaapai 200 USD untuk satu BTC (satuan bitcoin). Hal ini menunjukkan bahwa bitcoin dapat menjadi alternatif untuk menjaga aset rill yang
dimiliki. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa aset dalam bentuk uang
konvensional mampu menyediakan kecepatan dan diterima oleh sebagian besar
masyarakat belum dapat digantikan dengan mata uang digital.
BAB III
PENUTUP
4.1
Simpulan
Berdasarkan hasil penulisan dan pembahasan mengenai
Perubahan dan Perkembangan Fungsi Uang Sebagai Permasalahan Sistem Keuangan
maka dapat di simpulkan sebagai berikut :
a. Proses
perubahan dan perkembangan fungsi uang dalam kehidupan manusia telah membawa
banyak kemudahan dalam hal melakukan kegiatan transaksi. Proses perubahan dan
perkembangan fungsi uang dalam kehidupan manusia terjadi karena beberapa langkah-langkah
yang telah dilewati untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dari keadaan yang
sekarang menuju keadaan yang akan datang.
b. Permasalahan
yang muncul sebagai akibat dari adanya perubahan dan perkembangan fungsi uang
adalah penerapan sistem fractional
reserve yang didukung oleh sistem perbankan. Seluruh perekonomian dan
transaksi keuangan di dunia didasarkan pada sistem keuangan perbankan berupa
kredit. Akibat dari sistem keuangan saat ini banyak terjadi kegagalan kredit,
penyitaan, kebangkrutan, kegagalan bank, dan
bailout pemerintah.
c. Mengatasi
permasalahan sistem keuangan sebagai akibat dari adanya perubahan dan
perkembangan fungsi uang yaitu dengan melakukan perubahan pada system keuangan
saat ini dengan tidak bergantung pada sistem keuangan perbankan dan beralih ke
sistem keuangan digital (cryptocurrency).
4.2
Saran
Melihat persoalan yang dipaparkan penulis begitu
penting untuk diketahui khalayak umum, maka penulis mengharapkan agar pembaca
lebih memahami lebih jauh mengenai permasalahan-permasalahan sebagai akibat
dari adanya perubahan dan perkembangan sistem keuangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Cateora (MGH). ‘‘Pengertian Perubahan
Menurut Beberapa Ahli ’’. 05 Mei 2017. http://www.slideshare.net
Fungsi uang. 10 Mei 2017. http://saga-sigi.blogspot.com/2016/02/fungsi-uang-fungsi-primer-fungsi-fungsi-sekunder-dan-fungsi-dinamis.html.
Grignon, Paul.2006. ‘‘Money as Debt 1: Monetary Systems’’. Animated Documentary Film by
Canadian artist.
Grignon,
Paul.2009. ‘‘Money as Debt 2: Promises
Unleased’’. Animated Documentary Film by Canadian artist.
Grignon, Paul.2006. ‘‘Money as Debt 3: Evolution Beyond Money’’. Animated Documentary
Film by Canadian artist.
Harigopal, K.2006. Management of Organizational Change: Leveraging Transformation. SAGE publication Pvt.
Ltd.
Husanah, Neni Nurmayanti. ‘‘Pengertian Perubahan Menurut Beberapa Ahli’’. 05 Mei 2017. http://www.slideshare.net
Monks. (dalam desmita 2010). ‘‘Definisi Perkembangan Menurut Para Ahli’’. 15 Mei 2017. http://www.slideshare.net.
Swanburg, russel. ‘‘Pengertian Perubahan Menurut Beberapa Ahli ’’. 05 Mei 2017. http://www.slideshare.net.
Comments
Post a Comment