Globalisasi: Dampak bagi Indonesia.
Globalisasi: Dampak bagi Indonesia
Seperti kita ketahui bersama bahwasanya Negara tercinta kita ini hingga saat ini belum sepenuhnya mampu untuk keluar dari krisis moneter 1997/98. Selain masalah krisis yang belum selesai, di depan kita juga sudah terbentang lembaran tantangan yang lebih besar lagi yaitu globalisasi. Globalisasi merupakan topik penting yang kadangkala di pandang keliru oleh segelintir orang karena sering disebut dan dibicarakan tanpa pengertian yang akurat. Bahkan sebagian orang secara bergurau sering mengatakan bahwa globalisasi adalah gombalisasi dan ada pula yang menyebutnya globalonely.
Sebelum kita menguraikan secara rinci mengenai esensi dan
motor penggerak globalisasi serta pengertiannya yang benar, maka ada baiknya
jika kita mencoba membaca kutipan pandangan ekonom terbesar abad ke-20, Jhon
Maynard Keynes: “Betapa mengagumkannya kemajuan ekonomi yang dicapai oleh
umat manusia... Penduduk London dapat memesan lewat telepon, sambil minum kopi
di pagi hari di atas ranjangnya, segala macam produk yang ada di bumi, dalam
jumlah berapapun yang diinginkannya, dan akan diantarkan ke depan pintu
rumahnya dalam waktu yang diinginkan. Pada saat yang sama, dengan cara yang
sama, iya dapat pula menggunakan harta yang dimilikinya untuk ikut mengelola
sumber daya alam atau untuk membeli saham perusahaan-perusahaan yang bergerak
di seluruh sudut bumi , tanpa mengalami banyak kesulitan... Dan yang lebih
penting lagi, ia menganggap bahwa kondisi semacam itu adalah sebuah kondisi
kehidupan yang normal, pasti, dan permanen... Sebuah proses internasionalisasi
yang dalam praktiknya sudah hampir komplit.” Keynes menulis tentang sebuah
periode yang berakhir sebelum terjadinya PD I hampir 100 tahun yang silam.
Periode tersebut merupakan puncak dari sebuah proses panjang yang ditandai
dengan milestones, seperti penemuan telepon, telegraf, mesin uap, rel kereta
api, mobil, pesatnya pertumbuhan sistem perdagangan bebas antarnegara,
perkembangan perbankan dan pasar modal modern, pembukaan terusan suez, masa
damai yang panjang di Eropa setelah berakhirnya era Napoleon dan
semacamnya.
Faktor-faktor diatas mulai berkombinasi membentuk sebuah tatanan
dunia baru yang hanya menjadi impian di zaman-zaman sebelumnya dan bertumpu
pada sebuah sistem ekonomi yang ditopang oleh begitu banyak perkembangan baru.
Karena itulah tidak mengherankan lagi jika Keynes mengatakan bahwa proses yang
diamatinya, yang terjadi pada masyarakat disekitarnya pada zaman itu merupakan
sebuah proses internasionalisasi yang dalam praktiknya sudah hampir komplit.
Semua itu terjadi sebagai akibat bertemunya tiga motor penggerak utama
globalisasi yaitu teknologi, pasar modal, serta manajemen perusahaan.
Masing-masing komponen ini jika berkembang sendiri-sendiri akan mengubah
masyarakat secara fundamental. Lantas dimanakah posisi Indonesia ditengah arus
globalisasi? Yang pertama-tama alangkah baiknya jika kita melihat globalisasi
sebagai sebuah peluang bukan tantangan. Kita harus menyadari bahwasanya dalam
satu hal kondisi ekonomi yang kita alami sekarang ini sebenarnya tidak
memberikan banyak pilihan bagi kita. Saya hanya perlu mengingatkan bahwa bagi
kita globalisasi sebenarnya adalah juga bagian dari masa lampau. Bagaimana
tidak? Perdagangan internasional yang sudah terjadi sejak 500 tahun lampau
produk utamanya adalah cengkeh dan lada. Dari pantai maluku, produk awal
globalisasi perdagangan diangkut ke pelabuhan makasar, surabaya, dan batavia
kemudian ke malaka, timur tengah, dan pelabuhan-pelabuhan besar dilaut
mediterania.
Di zaman itu, para pelaut ulung kita sudah mengerti
akan perdagangan terbuka. Itulah kekuatan kita di masa lalu yang semestinya
juga merupakan sumber kekuatan kita dimasa kini dan yang akan datang. Lalu
bagaimana dengan kesejahteraan rakyat dibalik globalisasi? Adakalanya kita sebagai
warga negara Indonesia wajib memikirkan bagaimana nasib negara kita kedepan dan
bagaimana bangsa kita mengungguli bangsa-bangsa lain dari segala aspek
kehidupan yang pada intinya membawa kita pada kemakmuran dan kesejahteraan.
Untuk itu saya mulai menjawabnya dengan kutipan dari sang Proklamator kita Bung
Karno bahwa kemerdekaan kita pada tahun 1945 adalah “jembatan emas” yang akan
mengantarkan seluruh rakyat Indonesia menjadi masyarakat yang makmur dan
sejahtera. Bagi saya inilah falsafah yang seharusnya kita pegang erat-erat
dalam membangun Indonesia baik dari segi ekonomi, politik, maupun sosial
budaya.
Definisi
Globalisasi
Pada kesempatan kali
ini saya akan memberikan sedikit informasi mengenai apa itu Globalisasi dalam
sebuah artikel yang saya beri judul Pengaruh Globalisasi di
Indonesia. Sebenarnya sudah banyak yang mengerti mengenai apa sebenarnya
globalisasi itu sendiri, namun tidak sedikit pula yang mencari-cari mengenai Pengertian Globalisasi
dan Pengaruhnya terhadap Indonesia.
Menurut asal katanya,
kata "globalisasi" diambil dari kata global,
yang maknanya ialah universal.
Globalisasi merupakan fenomena yang sedang kita
rasakan bersama saat ini karena proses integrasi internasional sebagai akibat
dari adanya pertukaran pandangan dunia, produk pemikiran, dan aspek-aspek
kebudayaan. Pengertian globalisasi secara umum adalah perkembangan kontemporer
yang memiliki pengaruh besar dalam munculnya berbagai kemungkinan tentang
perubahan dunia yang akan berlangsung.
Achmad
Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh
wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan,
kecuali sekadar definisi kerja (working
definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Menurut definisi Selo Soemardjan, globalisasi
adalah sebuah proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar
masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu
yang sama. Pengertian Globalisasi menurut Laurence E. Rothernberg
adalah percepatan dari intensifikasi interaksi dan integrasi antara
orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari negara yang berbeda. Emanuel
Ritcher mengatakan bahwa pengertian globalisasi adalah suatu
jaringan kerja global yang mempersatukan masyarakat secara bersamaan yang
sebelumnya tersebar menjadi terisolasi kedalam saling ketergantungan dan
persatuan dunia.
Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh
bangsa dan negara
di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru
atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Namun ada juga yang mendefinisikan pengertian globalisasi
adalah hilangnya batas ruang dan waktu dikarenakan begitu cepatnya informasi
mengalir keseluruh wilayah. Kemajuan infrastruktur dan telekomunikasi, termasuk
kemunculan telegraf dan internet merupakan faktor utama dalam globalisasi yang
semakin mendorong interdependensi aktivitas ekonomi dan budaya. Meskipun
demikian, tentu tidak semua dampak globalisasi baik bagi kita.
Faktor Penyebab Terjadinya
Globalisasi
Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
globalisasi. Faktor-faktor penyebab terjadinya globalisasi terdiri dari
Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor
penyebab munculnya globalisasi yang berasal dari luar negeri dan perkembangan
dunia. Faktor tersebut sebagai berikut:
- Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknology (Iptek).
- Penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih.
- Adanya kesepakatan internasional tentang pasar bebas.
- Modersisasi atau pembaruan di berbagai bidang yang dilakukan negara-negara di dunia.
- Keberhasilan perjuangan prodemokrasi di beberapa negara.
- Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga internasional.
- Perkembangan HAM.
Faktor Eksternal
Faktor
intern merupakan faktor penyebab munculnya globalisasi yang berasal dalam
negeri. Berikut. Faktor-faktor intern tersebut:
- Ketergantungan sebuah negara terhadap negara-negara lain di dunia.
- Kebebasan pers.
- Berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintahan.
- Munculnya berbagai lembaga politik dan lembaga awadaya masyarakat.
- Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya pendidikan masyarakat.
Dampak Globalisasi Bagi Indonesia
Dalam
terjadi dan berlangsungnya globalisasi ada dampak yang ditimbulkan dari era
globalisasi. Dampak globalisasi terbagi dua yaitu dampak positif globalisasi
dan dampak negatif globalisasi. Dampak positif dan dampak negatif globalisasi
adalah sebagai berikut...
a)
Dampak
Positif Globalisasi
1.
Komunikasi
yang semakin cepat dan mudah
2.
Meningkatnya
taraf hidup dari masyarakat
3.
Mudahnya
mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.
4.
Tingkat
pembangun yang semakin tinggi
5.
Meningkatnya
turisme dan pariwisata
6.
Meningkatnya
ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien
b)
Dampak
Negatif Globalisasi
1.
Informasi
yang tak terkendali
2.
Timbulnya
sikap yang ala kebarat-baratan
3.
Munculnya
sikap individualism
4.
Berkurangnya
sikap solidaritas, gotong royong, kepedulian dan kesetiakawanan
5.
Perusahaan
dalam negeri lebih mementingkan perusahaan dari luar ketimbang perusahaan yang
ada dalam negeri membuat perusahaan dalam negeri sulit berkembang
6.
Berkurangnya
tenaga kerja pertanian akibat dari sektor industri yang menyerap seluruh
petani.
7.
Budaya
bangsa akan terkikis.
Comments
Post a Comment