Apa Itu Ilmu Ekonomi (economics)
Apa itu ilmu ekonomi?
Bagi kebanyakan orang awam, ilmu ekonomi seringkali dihubungkan dengan uang. Mereka beranggapan bahwa dengan belajar ilmu ekonomi, maka kita diwajibkan untuk dapat mengatur dan memiliki uang. Dalam ilmu ekonomi, uang memang dipelajari tapi bukan bagian inti dari ilmu ekonomi bahkan uang hanya sebagian kecil dari materi studi. Jadi apa sebenarnya ilmu ekonomi itu?
Jawaban yang cukup logis untuk menjawab pertanyaan tersebut, dimulai dengan pertanyaan mengenai siapakah manusia itu (dalam hal ini diri kita)? Salah satu jawaban yang sering kita dengar adalah bahwa kita adalah makhluk yang serba terbatas. Oleh karena itu, tidak semua tujuan atau keinginan kita dapat tercapai sehingga kita harus menentukan pilihan. Keputusan dalam menentukan pilihan bukanlah perkara yang mudah sebab harus berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia menentukan pilihan.
Dalam menentukan pilihan, manusia dihadapkan pada pertimbangan-pertimbangan yang sukar. pertimbangan-pertimbangan tersebut yang kemudian mempengaruhi manusia dalam pengambilan keputusannya menentukan pilihan. Adapaun pertimbangan-pertimbangan tersebut diantaranya yaitu kelangkaan (scarcity), pilihan-pilihan (choices), dan biaya kesempatan (opportunity cost).
Kelangkaan (Scarcity).
Keterbatasan kita telah menyebabkan banyak hal terasa langka (scarce). Kelangkaan tersebut dapat mencakup kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu. Dalam hal ini mengandung arti bahwa sesuatu tidak akan langka apabila jumlah (berkaitan dengan kuantitas) yang tersedia sesuai dengan kebutuhan (berkaitan dengan berkualitas), tersedia dimana saja (berkaitan dengan tempat), dan tersedia kapan saja dibutuhkan (berbuhungan dengan waktu).
Sebagai contoh, udara (oksigen) untuk pernapasan manusia di pedesaan yang masih hijau dan bersih belum terasa langka karena tersedia dalam jumlahnya banyak, berkualitas baik, tersedia dimana saja dan kapan saja. Hal ini membuat mereka yang tinggal dipedesaan tidak perlu mengeluarkan uang sepersen-pun untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi pernapasannya. Berbeda halnya dengan mereka yang tinggal didaerah perkotaan dan wilayah industri. Polusi udara yang sudah parah membuat mereka tidak leluasa lagi menghirup udara berkualitas baik dalam jumlah banyak, kapan saja dan dimana saja. Fenomena polusi udara tersebut menyebabkan barang bebas yang seharusnya tidak langka menjadi langka sehingga untuk menikmatinya perlu mengeluarkan biaya tambahan.
Pilihan-pilihan (Choices).
Cobalah kita perhatikan masyarakat di lingkungan tempat tinggal kita. Pastilah kita memperoleh fakta bahwasanya kebutuhan manusia itu tidak terbatas banyaknya. Hal ini terjadi karena sifat manusia yang tidak pernah merasa puas atas apa yang perolehnya. Bahkan apabila keinginan sebelumnya sudah terpenuhi, maka keinginan-keinginan yang lain akan muncul.
Selain itu terbatasnya sumber daya yang tersedia dibandingkan kebutuhan/keinginan menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan baik yang bersifat individu maupun kolektif. Contoh pilihan yang bersifat individu misalnya baju apa yang dipakai hari ini? Sedangkan contoh pilihan yang bersifat kolektif misalnya kemana kita piknik hari sabtu nanti? Ada pula pilihan yang bersifat kompleks atau sulit misalnya mana yang kita dahulukan, sekolah yang tinggi atau cepat-cepat bekerja?
Biaya kesempatan (Opportunity cost).
Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai makhluk yang rasional. Artinya, pilihan-pilihan yang dibuatnya sudah didasarkan atas pertimbangan untung rugi, atau dengan membandingkan biaya yang harus dikeluarkan dengan hasil hasil yang akan diperoleh. Biaya yang dimaksud dalam konsep ilmu ekonomi (economic cost) berbeda dengan konsep biaya akuntansi (accounting cost).
Bagi seorang akuntan, biaya adalah total uang yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu. Misalnya, Pak Budi memiliki bisnis jual beli mobil bekas. Diawal tahun, ia membeli sebuah mobil bekas dengan harga Rp 65.000.000,00. Mobil tersebut diperbaiki dengan biaya Rp 10.000.000,00. Maka total harga perolehan menurut konsep akuntansi adalah sebesar Rp 75.000.000,00. Di akhir tahun, mobil itu terjual dengan harga Rp 86.000.000,00. Sehingga dari hasil bisnis jual beli mobil bekas tersebut Pak Budi memperoleh untung sebesar Rp 11.000.000,00.
Berbeda halnya dengan ekonom yang melihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu alternatif penggunaan uang sebesar Rp 75.000.000,00 apabila tidak digunakan untuk membeli mobil bekas. Alternatif yang paling umum adalah menyimpannya dalam deposito berjangka. Jika bunga deposito 20% per tahun, maka diakhir uang Pak Budi menjadi Rp 90.000.000,00.
Jadi, meskipun secara akuntansi Pak Budi untung Rp 11.000.000,00 namun secara ekonomi rugi Rp 4.000.000,00 karena dengan mendepositokan uangnya, dia memperoleh Rp 4.000.000,00 lebih banyak dibandingkan jual beli mobil bekas. Konsep sederhana yang dijelaskan pada paragraf diatas adalah Biaya Kesempatan (opportunity cost) yaitu kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang hilang karena kita telah memilih alternatif lain.
Sampai disini ilmu ekonomi sudah mulai dapat didefinisikan. Kita dapat merumuskannya sebagai Ilmu Memilih (study of choice) karena mempelajari perilaku manusia dalam menentukan pilihannya. Dengan demikian dapat kita mendefinisikannya secara rinci bahwa Ilmu ekonomi (economic) merupakan ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang langka dengan atau tanpa uang dalam upayanya meningkatkan kulaitas hidupnya.
Comments
Post a Comment